Cara Untuk Mengatasi Anak Sering Buang Air Kecil


Apakah anak kalian sering ke toilet untuk buang air kecil? Mungkin ada kondisi khusus yang memicunya. Untuk mengetahui cara mengatasi sering buang air kecil pada anak, Anda perlu memahami penyebabnya. Dengan cara ini pengobatan terbaik dapat ditemukan.

Bagaimana cara mengatasi sering buang air kecil pada anak menurut penyebabnya?

Tentu saja, jika anak sering buang air kecil setelah minum banyak air, ini dianggap normal. Namun, jika si kecil sering buang air kecil jika tidak banyak minum air putih, bisa jadi ada kondisi tertentu yang menjadi penyebabnya.

Kondisi ini mungkin membuat orang tua bertanya-tanya apakah berbahaya bagi anak untuk sering buang air kecil? Untuk mengetahui jawabannya, simak berbagai penyebab sering buang air kecil pada anak dan cara mengatasinya.

Kencing cepat

Jika anak Anda terburu-buru untuk buang air kecil, mungkin masih ada urin di kandung kemih. Kondisi ini dikenal sebagai gangguan saluran kemih.

Akibatnya, urin yang tertinggal di kandung kemih akan menyebabkan si kecil kembali ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Jika sudah begini, Anda bisa meminta anak Anda untuk tidak terburu-buru buang air kecil agar air seni bisa mengalir ke kandung kemih.

Radang organ intim

Kedua kondisi tersebut biasanya terjadi ketika anak tidak membersihkan organ intimnya dengan benar. Selain itu, mandi di bak mandi yang penuh busa juga bisa menjadi penyebabnya.

Diabetes Tipe 1

Jika anak Anda sering buang air kecil karena diabetes tipe 1, biasanya ia akan banyak buang air kecil. anak Anda akan menjadi sangat haus (polidipsia), yang akan menyebabkan dia minum lebih banyak. Selain itu, berat badan juga bisa dikurangi.

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus merupakan penyebab buang air kecil tidak teratur pada anak. Diabetes tipe ini terjadi karena adanya masalah dengan hormon antidiuretik (hormon yang menyebabkan ginjal menyerap air).

Kondisi ini mencegah ginjal menyimpan air sehingga menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Pengobatan diabetes insipidus akan didasarkan pada jenisnya. Misalnya, dokter Anda mungkin menyarankan agar penderita diabetes insipidus sentral minum lebih banyak air dan minum obat desmopresin untuk menggantikan hormon antidiuretik yang hilang.