Beberapa Penyebab Wajah Terlihat Tidak Simetris
Faktanya, asimetri wajah cukup umum. Saat bercermin, ada sejumlah bagian wajah yang terlihat tidak terlalu sejajar. Asimetri wajah ringan ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat posisi wajah asimetris ini semakin terlihat. Misalnya karena cedera, kebiasaan merokok, penuaan dan faktor lainnya.
Penyebab Asimetris Wajah
Beberapa faktor yang menyebabkan wajah menjadi asimetris adalah:
Genetika
Terkadang asimetri wajah terjadi karena faktor genetik dan pertumbuhan. Misalnya, jika orang tua dan saudara Anda memiliki hidung yang asimetris, kemungkinan Anda memilikinya juga. Selain itu, berbagai kondisi medis layaknya bibir sumbing ini membuat wajah terlihat tidak simetris.
Cabut gigi
Pencabutan gigi, terutama operasi gigi bungsu, dapat menyebabkan otot-otot di wajah berubah bentuk. Selain itu, penggunaan behel juga dapat mengubah kontur wajah. Terkadang hal ini bisa membuat wajah terlihat tidak simetris.
Penuaan
Jangan heran jika kondisi wajah tidak menjadi simetris dan semakin terlihat seiring bertambahnya usia. Karena ini adalah bagian alami dari proses penuaan. Tulang rawan terus tumbuh seiring bertambahnya usia seseorang, termasuk di telinga dan hidung.
Posisi tidur
Kebiasaan tidur tengkurap atau miring juga bisa menyebabkan bentuk wajah tidak seimbang. Penyebab lain bisa jadi postur tubuh yang buruk dan condongkan wajah ke tangan.
Cedera
Tentu saja, cedera atau trauma pada wajah dapat menyebabkan wajah terlihat tidak simetris. Contoh cedera seperti patah hidung dan luka dalam bisa membuat wajah menjadi tidak simetris.
Serangan jantung
Sisi wajah yang menghadap ke bawah dan lemah bisa menjadi indikasi stroke. Gejala termasuk senyum asimetris tiba-tiba atau mati rasa di satu sisi wajah. Jangan tunda mencari pertolongan medis sesegera mungkin jika Anda mengalami hal ini. Biasanya disertai dengan kelemahan pada satu sisi tubuh dan kesulitan berbicara.
Tortikolis
Juga dikenal sebagai leher bengkok, tortikolis adalah posisi abnormal otot leher. Hal ini bisa terjadi saat janin tumbuh di dalam kandungan. Selain itu, mata yang lemah juga dapat menyebabkan seseorang secara tidak sadar sering memiringkan lehernya ke satu sisi agar dapat melihat lebih baik.